SEKITAR semingguan yang lalu saya mendapat BBM dari Nuli bahwa ada seorang anak yang sudah sebulan lebih koma di RS UKI. Ia bertanya apakah saya ingin menitip sumbangan. Saya tidak sempat balas karena saat itu sedang meeting. Namun dalam hati saya sudah niatkan membantu. Dan saya, seperti biasa, berusaha menepati janji. Berjanji tandanya sudah mengirim sebagian jiwa kita ke tujuan itu. Begitu kata orang bijak. Dan niat, Teman, meski dalam hati adalah janji :)
Akhirnya kemarin saya sempat mengunjungi anak itu. Jam 3 saya janjian dengan Mbak Tri, mama anak tersebut. Pertama kali melihat Mbak Tri dan Mas Sudiro, saya bisa melihat melihat jelas kesedihan di mata mereka. Namun bercampur dengan ketabahan, syukur, dan kepasrahan. Dari awal, hati saya dipenuhi rasa kagum terhadap pasangan ini.
Mbak Tri bercerita bahwa jagoannya berumur 10 tahun, dan bernama Abi, singkatan dari Abimanyu. Nama lengkapnya Israq Abimanyu.
Abi, sang ksatria dalam pewayangan |
Dia penggemar berat wayang. Sampai-sampai ketika adiknya lahir 8 bulan lalu, Abi ikut memberikan nama. Parikesit. Itu nama yang ia pilih untuk adiknya. Alasannya,
"Aku ingin adikku jadi raja, Ma. Di wayang, Parikesit itu raja. Sementara Abimanyu adalah ksatria." Kesit, begitu nama panggilan adiknya.
Abi senang berenang |
"Abi biasa saya sebut si lembut hati. Kalau baca puisi yang mengharukan, dia bisa menangis. Begitu juga menonton film yang sedih. Gampang dia berlinang air mata. Anaknya kalem, nggak ngerepotin, dan penurut," mata Mbak Tri berkaca-kaca menceritakan tentang anak sulungnya itu. Terlihat jelas ia bangga.
Lalu datanglah cobaan itu. Awalnya Abi operasi usus buntu. Dan setelah itu kerap merasa pusing dan mual. Meski ia masih bisa beraktifitas, namun tentu saja itu membuat keluarganya khawatir. Apalagi Abi jarang sekali sakit. Setelah sebulan minum obat pusing, maag, penahan rasa sakit dan lain-lain, akhirnya pemeriksaan lari ke CT scan. Lalu ketahuan bahwa ada tumor di kepala Abi. Ukurannya kurang lebih 3 cm, dan ganas. Tindakan pun dilakukan. Segera dioperasi dilakukan. Awalnya penyedotan cairan kepada dilakukan dan sukses. Setelah itu, mereka melanjutkan dengan operasi mengangkat tumor di kepala Abi. Dokter sudah memberitahukan risikonya 50:50. Setelah selesai operasi pertama, Abi tanpa gentar menyetujui operasinya yang kedua.
Abi dan Adek Parikesit |
Mata Mbak Tri tergenang air, meski tak ada yang turun. Sama seperti mata saya. Dan sejak saat itu, Abi belum terbangun. Dokter mengatakan harusnya 1x24 jam dia sudah bangun. Tumor berhasil diangkat 70%. Masalahnya, Abi belum bangun. Dan secara medis mereka tidak tahu penyebabnya. Lalu apa yang bisa mereka lakukan? Berusaha mempertahankan hidup Abi.
Sehari di ruang ICU RS Uki, biaya yang mereka keluarkan untuk ruangan dan lain-lain kurang lebih Rp 4 juta/hari. Dan untuk obat-obatan kurang lebih Rp 1 juta. Saat mempersiapkan operasi Abi, mereka sudah menjual aset yang bisa dijual, namun tetap saja; bagaimana kalau dana sudah habis? Alhamdulillah, mereka sempat mendapat Surat Keterangan Tanda Miskin, dan hanya membayar 25% dari total tagihan. Namun, maksimal pengeluaran untuk SKTM adalah Rp 125 juta, dan jumlah itu habis dalam waktu 1 bulanan saja. Sekarang mereka sedang berusaha mengurus SKTM lagi, sebab mereka tidak tahu kapan Abi akan bangun.
Saat jam 17.00, saya bisa masuk menjenguk Abi. Saat saya menyentuh tangannya, kepala Abi bergerak. Saya tersenyum. Saya remas tangannya pelan. Saya doakan dia dengan setulus mungkin. Ada getaran mengalir dari tubuhnya ke tubuh saya, dan begitu sebaliknya. Abi tahu saya datang, dan kami berkomunikasi dalam bahasa yang ajaib. "Fight for me," entah saya berkhayal atau tidak, tapi itu yang saya rasakan.
Abi, 22 September 2012 |
Abi & Mbak Tri |
Saya melihat Mbak Tri berkomunikasi dengan Abi. Kasih sayang begitu tulus dan sempurna. Sempurna. Beginilah kasih manusia seharusnya. "Saya tahu pasti Allah SWT sayang sekali sama Abi. Tapi saya mohon, seandainya boleh, saya mohon diberi kesempatan untuk merawat dan membesarkan Abi. Beri saya kesempatan lagi..." Mbak Tri mencurahkan hatinya.
Mbak Tri mengelus kepala Abi, menciuminya, membisiki telinganya, dan terkadang, kepala Abi bergerak.
"Abi, bangun, Nak..."
Dan saya pun pergi, membiarkan mereka berbagi momen indah itu berdua.
Bangun, Abi! Main Yuk? :) |
============
Teman-teman, yuk kita bantu Abi :)
1. Sumbang uang semampu yang kita bisa. Tidak ada uang yang terlalu kecil jumlahnya untuk menolong seorang anak yang butuh bantuan.
2. Doakan Abi setulus mungkin. Allah SWT pasti mendengar doa kita. Ayo kita tanpa jemu mendoakan Abi.
3. Sebarkan berita ini, lewat BBM, Twitter & FB. Biar semakin banyak orang yang membantu Abi. Beri link ke blog ini.
Berikut adalah nomor rekening Mbak Tri.
TRI MULYANI
BRI UNIT TONGKOL JAKARTA
0869-01-002062-50-7
update:
tadi ada beberapa teman yang email saya kesulitan transfer ke rekening Mbak Tri, saya tanyakan lagi ke beliau dan ada 2 rekening lagi: 1 punya ayah Abi, 1 punya Abi sendiri.
Rekening Abi yang dipegang Mamanya.
ISRAQ ABIMANYU QQ TRI MULYANI
BTN CABANG CIBITUNG BEKASI
00016-01-51-006626-4
rekening Papanya Abi
SUDIRO WIHARJA
BANK PERMATA CABANG JAMBI
4001164290
Semua cerita ini adalah benar, bukan hoax. Saya, Azza Waslati saat ini bekerja sebagai Project Director untuk Dress Me Up oleh dr.m, yang meluncurkan fashion line milik Tantri "Kotak" dan Giselle. Saya sebelumnya juga merupakan VP Marketing & Sales untuk Solvo (solvo.co.id), Marketing Director untuk Dealkeren.com, Creative Director untuk m-STARS, dan wartawan di Her World, Cita Cinta, MTV Trax magazine, Bintang Millenia. Mantan Penyiar radio di MGT FM Bandung, X Radio Bandung, dan produser di Hard Rock FM Bandung.
Saya bertemu langsung dengan Mbak Tri, mama Abi di RS UKI, Jakarta untuk meminta ijin membuat tulisan ini. Email saya (Azza) bantuinyuk@gmail.com. Saya tidak bisa membagikan telpon Mbak Tri karena kasihan beliau punya bayi dan harus fokus mengurus Abi. Namun, saya bersedia dihubungi kapan saja untuk membantu. Terima kasih.
Untuk bantuan teman-teman, dari hati paling dalam dan paling tulus, saya mengucapkan terima kasih. Let's save humanity. Show love & compassion. Bless you all.
-------------------------------
UPDATE
Sudah beberapa lama Abi berpulang ke rahmatullah, dan saya serasa berat menuliskannya :) Bisa jadi karena menuliskan berarti melepaskan. Saya masih ingat tengah malam telpon saya berbunyi, tepatnya 7 Februari 2013, jam 01.20 pagi. Terdengar suara Mama Abi, Mbak Tri menangis dan memberitakan Abi meninggal.
Kondisi tubuh Abi sangat baik karena Mamanya sendiri yang mengurusi makanannya. Aneka makanan segar buatan rumah yang terdiri dari sayur dan buah. Raw living. Kami berharap Abi bisa sembuh seperti beberapa cerita sukses lainnya.
Namun Allah SWT memiliki rencana tersendiri. Hidup memang tak pernah milik kita. Semua upaya yang kita lakukan hanya menunggu keputusan Allah semata. Meski begitu tidak pernah ada kesia-siaan dalam perjuangan ini :). Abi telah berhasil mengajarkan banyak hal dalam tidurnya. Tentang perjuangan, keberanian, kecintaan pada keluarga. Abi telah menyentuh banyak hati sekaligus menjadi inspirasi.
Post tentang Abi di blog ini saya biarkan untuk siapapun yang ingin menyayangi Abi. Mendoakan Abi. Belajar dari Abi. Seperti saya sendiri belajar darinya. Jangan menyerah. Jangan kalah. Berjuang keras seperti Abi, sampai Tuhan memberikan keputusan terbaik dari-Nya.